Kulambaikan
tangan ku saat mikrolet berada dihalte, sebuah
kelakuan yang dapat membaut mikrolet berhenti di depan ku tanpa harus ku
keluarkan kata
aku
harap mikrolet itu dapat mengantarkan ku sampai rumah. Berharap juga semoga Tuhan berkenan melontarkan
banyagannya jauh ke atas langit. Aku ingin melepasnya
seperti mikrolet yang melepas penumpang ketika sang penumpang menginginkan tuk
berhenti.
Aku
memilih kaki kanan terlebih dahulu agar masuk dalam mikrolet dan diikuti kaki
kiri, berjalan bergegas dan memilih tempat duduk paling ujung, dengan begitu
aku sediky terhibur dengan memandangi orang dari belakang .
Seperti
kebanyakan mikrolet ekonomi pada umumnya, penumpang di suguhi musik live dari
para musisi jalanan, cukup membanyar uang receh hiburan live acustik dari
ampunya gitar bisa di nikmati, tanpa sorot lampu tanpa make-up mereka
berdendang mengikuti alunan petikan gitar tua di tangannya, Suaranyanya
tak kalah dengan suara Musisi panggung
hanya saja tempat manggung nya berbeda mereka di panggung mewah dengan lampu
sorot super mewah sedangkan mereka bernyanyi di panggung berjalan
“jren-jreng-jreng”
dawai gitar mulai di petik oleh empunya
Penampilannya
semrawut, clananya kedodoran dengan boliong di kanan kiri memakai sandal yang
berbeda, yang kanan memakai sandal berwarna kuning sedangkan yang kiri berwarna
hijau, entah itu trend di antara penyanyi jalanan atau memang uang hasil
negmennya tak mencukupi untuk membeli sandal
“Terlalu
cepat kau mencintai mu, hingga kini ku tak mampu tuk melupakan mu……………” !” Lirik Tembang dari Kayla dia nyayikan dengan
apik
Ku
nikmati sedikit demi sedikit lirik lagunya mungkin situasinya sama dengan
kondisi ku saat ini membuat ku sedikit terhanyut masuk di dalam nada-nada
musisi jalanan itu
Ritme
rintik hujan di luar yang mengguyur ikut andil dalam meresonansikan masa lalu itu........
“Va, pinjem Hp
kamu ya, ku mau sms temen ku
tapi pulsa ku abis nih” katanya meminta
dengan penuh belas kasian
“Pinjem Hp atau
minta pulsa?”
“ya dua-duane tow”
“hem udah pinjem Hp ditambah
minta pulsa, lengkap lah penderitaan ku, ya Tuhan salah apa sehingga kau
memberikan teman seperti kamu”
kataku
dengan tetap memberikan hp ku atas tangannya
saat ku
melirikan mata ku tepat kearahnya membuat nya lari kalang-kabut meninggalkan ku
sambil tertawa dan membawa hp nya menjauh dari aku
Sambil lari
Nindya berucap “makasih adik ku”
Sepuluh menit
berlalu, saat ku kembali kekamar terlihat Hp ku telah tergeletak di meja, “Ehm,
seperti biasa…………”
“
niga animyon andwae no opshi nan andwae,” Nada pesan dari suara Yesung super
junior menyadarkan ada sebuah pesan masuk yang harus ku buka.
Tanpa menunggu lama ku tekan tombol terima
di atas layar Handpone itu
“Tanpa nama?” rasa penasaran mendorong ku membuka item
terkirim yang tersedia di hanpone ku
“temennya Nindia?” kata ku serambi menimbang mengingat apakah harus ku balas sms ini.
dengan beberapa pertimbangan ku putuskan untuk membalas sms itu.
“ni tmn Y
Nindia?” isi dari
smsnya
Dan
ku balas sesuai apa pertanyaannya
“ya, bnr mng da pa?”
“Cma pngn kenlan, blh kn?”
“blh,,,,,,,,,,,,,”
“nm Q Izam, nma u sp?”
“oh, jd u yg nma Y Izam? Q Elva!”
“Hy Elva, lam knal”
“lam knal blik, oh jd u tMn yg sRing dbcrkn Nindia?”
“bkn, Q tuh Tmene luky, luky pny tmn brnma Rizal,
lha Rizl sepupnya Nindia”
“jdi kRna Rizal u knal Nindia?”begitu
sulitnya ku memahami bagaimana
awal mereka berteman
“bkn. Q brtmn ma nindia krn ia Tetangga Q”
“tRz npa td bwa nma2 luky, rizal, skalian aja bwa
nama paijo, seklek, dsb!”
“wH gtu ja mRh Q kn cma pNgn Nma mRka terkanl
seantereo jagat, kaya Q!”
“Ih pd bgt to?mng ykin dh trknal!”
“y donx, bktine saat Q Drumah mama papa slalu pnggl2
Q, tu trbkt lo Q sngt trkenal”
“tu si Bkn krn u trkNl tp kRn sking Bncny dngan nma
U!”
“wh pzti u iri ma Q,trbkti dngn U ingn mnjthkan Q dg
kta2 kamu!”
“mnjthkn?prsaan U g lg diatas jd gmn mo jthin?ah
kyae pasien Q brtmbh 1 nH!”
“lo U dkternya, Rela dh seumur hidup Q jd pasien U!”
“Q yg g mau!”
“awz Yaw bsok low ktmu pzt nyeSl ngmng kya Gtu!”
“g kan nyesel!”
“udh Yuk gnti topk lain,ntar low ditrusn malh bnran
Qt jd cinlok!eh mau2ya kul di smrang, t4E plosok,,,,parah2!”
“oh jd U ska CILOK?ntar deh tak traktir eh jgn slah
smrng kn kota yg indh,tnng n mynangkan,drpd Bndng, pans!
“adh ssh ngong ma mahaswa jaman prasejarah! G bsa
bedaiin mana CILOK n CINLOK!awsnya ntar lo maen kBndng,pst nyesl prnh blang kya
gtu”
“Mng da bednya! Q g nysel dg Mua yg Q bcrkan!”
“lo CILOK dimakn Panas labh enak tp low CINLOK trus dipanas2in jd g enak
tp nh biasnya lain dmlut lain dihati”
“Ya Bnr2 trnyata U pntr. Ank mami hbat!!”
“ah Mami jgn byak muji jd…………”
“ya Tuhan ampunlah dosa tMn Q ni,ia trllu byak mghna
oarng pdhal yg mnghina adlh yang pling hina”
“wh dh bwa2 Tuhan,ursne brat tuh!”
“sberapa brat she mas?”
“sebrat hati Q tuk U?”
Belum sempat ku
ketikan jari ku,tiba-tiba masuk sms lg, buru-buru ku buka
“met mlem mmpi indah seindah wajah kamu”
“Tadi kalau
nggak salah da yang bilang mau belajar buat kuis Ilmu pendidikan”
“eh
sejak kapan kamu disini?”
“sejak
mulai sms sampai berakhir sms”
“kok
aku nggak sadar?”
“ya
iyalah,tuh sriping satu ples mpe habis”
“hehehe……”
“haruse
kemarin itu kamu ikut aku pulang kampung,jadikan nanti bisa langsung ketemu sama yang tadi smsan”
“eh
Nin kapan kita libur semester?”
“ni
dai bodoh tapi nggak tambah-tambah mau ngalihin perhatian tapi nggak
pinter!udah deh aku ngantuk mau tidur, lagi pula aku nggak mau nanya-nanya lagi
deh terserah kamu mau gimana.” Dengan menarik slimutnya Nindya pun meninggalkan
ku dengan begitu banyak kunang-kunang mengelilingi kepalaku.
***
“Beri aku ijin tuk bisa mengumpulkan
keberanian hari ini tuk meminta secerik senyummu jika hati mu sama dengan hati
ku jika kau mengingnkan ku datang lah pada ku dan berikan oksigen tuk hidup ku . kau adalah
oksigen untuk ku”
Sms
pagi hari sebelum ku lihat mentari ini mebuat ku kelangit atas tujuh
bidadari,serasa jadi angel neomu yeppeo
“sepertinya
ada yang lagi seneng nih?”
“hey!”tepukan
tangan Nindia menyadarkan aku akan adanya orang lain dalam kamar ku
“ada
apa cantik?”
“ada
apa?aku dari tadi disini dikamar!kamu nggak sadar?”
“oh
gitu, terus kanapa?”
“Ya
Gusti Ya Robb sabarkan aku!”
“kamu
kenapa Nin?sepertinya ada masalah?”
“ya
masalah ku aku mau mandi! Pagi-pagibukan nya siap-siap kuliah eh malah
ngalamun!”
“ ohh…………………”
berlalunya Nindia dari pandangku membuat ku ingn menutup mata ku “sms ini akan
ku simpan sebagai rahasia hati ku “
“
hari ini adalah hari indah, jalan-jalan yuk Nin?”
“Indah?Mbah
mu indah jelas-jelas gara-gara nungguin kamu
mandi kita jadi telat terus dapat hukuman buat ngerjain resume! Kaya
gini dibilang indah?”
“bagi
ku tetep indah lah”
“masa
Allah,Elva sadar. Bentar lagi perpus ini tutup sedangkan resume kita belum selesai!cepet karjain!”
“yalah……………!”
*****
“akhirnya
dahaga ku hilang, terima kasih ku ucap teruntuk mu bu kantin karena telah
memyediakan minuman segar pelepas dahaga”
“lebay
deh!”
“Sekali-kali
Nin, kagak apa-apa ngukutin tren. Ehm Nin baleh bilang sesuatu nggak?”
“Apa?”
“dari tadi tuh kamu lagi dilihatin ma Key tuh!”
“dari tadi tuh kamu lagi dilihatin ma Key tuh!”
“Key?”
“Ia Key! Anak Sosilogi! Masalah fisika lewat masalah
aritmatika oke tapi masa dari dulu nggak sadar-sadar
kalau ada yang lagi merhatiin”
“oh
mana ku tahu”
“makanyai ni ku mau kasih tahu,
ingetkan tadi pas diperpus, pas kamu lagi nyari-nyari buku Assement, dia tuh
liatin kamu terus”
“Oh ……………”
“Kuk
cuma oh?”
“aku butuh cocwok yang berani bukan cuma merhatiin dari
jauh!?”
Deg kata Nindia
membuat ku teringat teman sms ku? Ya cowok itu cuma lewat sms? Aliran darah ku
berhenti sesaat. Tubuh ini kaku tam bisa tuk gerakan dengan baik
“Hey?
Kenapa?”katanya membuat tubuh ku kembali normal
“nggak!” jawab ku
dengan singkat tak ingin dia tahu apa yang sebenarnya terjadi
Dret
dret dret “hp kamu tuh!”
“ya
ini juga mau dibuka” ku buka inbok hp ku berisi sebaris angka kaya rumus matimatika padahal aku sendiri paling alergi
dengan angka
05 050 5
500 0 0
05
0 05 0
055 0 0
05
0 0 505 550
05
055 05 50005
_hpuz aNgka 5 n ku kiRim
wAt ornG yang ku cHyanx
Ku ikuti prosedur yang tertera di hp, terus menerus ku
hapus angka 5, ku dapati sebuah bentuk yang sangat indah
0 00 00 0 0
0
0 0 0
0 0 0
0
0 0 0
0 0
0 0 000
Bentuk yang sangat indah tanpa
berpikir lama ku balas pesan, tapi hanya berbentuk tulisan
“nyntek
dr mna?”
Tatapan mataku tak berpaling dari
hp, berharap dia cepat membalas pesan yang telah aku kirim. Detik menit barganti
dengan jam tapi tetap ku tunggu balasan sms ku, tapi harapan itu makin pupus
Malam pun berlalu, hp yang sedari
tadi kutatap kini kulelah menatapnya.
“tidur ah, bodo deh mau mbales
terserah nggak bales juga lebih baik!”rasa dongkol dalam hati terobati dengan
tidur ku yang lelap
Tepat pukul 12 malam, ku terbangun
dari mimpi ku. Ku dengar hp ku berbunyi dengan sadar nggak sadar ku buka kunci
hp,lalu ku baca ada sms masuk
“af
cynx td da tMn yg main, jd Q hrus nmenin,,,,,,,,,cynx dah tidur to?”
Rasa
ragu-ragu menyeruak dalam hati, rasa dongkol sebelum tidur kini kurasakan lagi,
tapi hati ini tak bisa berbohong bahwa rasa yang tak pernah diminta kini mulai
hadir hal ini lah yang membuat aku bagitu ingin membalas sms dia tanpa peduli
rasa jengkal karena begitu lama ku harus menunggu.
"cynx?tMn pa tMn?”
Dret-dret-dret
menandakan da sms masuk “cynx Q y Qmu,
mng g mo dpnggl cynx?bnern cynx Q cma tMn”
Kata-kata
cayang yang terus disebutnya untuk ku membuat ku tak bisa berkutik, tak pernah
ada yang bisa mengambil hati ku dengan cara ini, dia berbeda dari orang lain inilah
yang membuat ku benar sangat jatuh cinta ma dia. Dia seperti oksigen datang
tanpa diminta tapi kehadirannya membuat ku hidup
“u
mrh krn Q pnggl cyanx?maaf dEh bnran Q g da mksd Wat bkn u mrh”
“g
oq cynx…………”
“cynx
Q saranghae!”
“saranghae
too Dh!”
Satu bulan berlalu sangat cepat,
berawal dari sms kini hidup ku sngat indah ku nikmati tiap kata yang dia
sajikan untuk ku, walau ku tahu ku salah karena aku belum pernah bertemu dengan
dia dan pada akhirnaya kalau pun dai tak bisa menerima ku ku harus siap dengan
sakit hati yang akan kuterima. Entah
kenapa saat tepat satu bulan dia meminta tuk bertemu padahal aku lebih nyaman
seperti ini.
Simpang lima adalah tempat yang
sangat sulit ku lupakan, ditempat itu kutemui sosok itu berharap dia bisa
menerima aku dengan semua keterbatasan aku. Tapi itu salah sejak pertemuan itu
aku tak bisa lagi melihat kata-kata yang begitu indah. Aku sadar dari awal tak
akan pernah bisa memaksa orang tuk mencintai kita, andai bisa tuk kurubah akan
ku rubah untuk tak memilih dia.”
Bukankah cinta itu melengkapi keterbatasan yang ada?”
lirih hati kecil ini dengan berusaha menghapus jejak-jejak langkah kaki mu,
kini aku ingin melangkah juga tanpa atau dengan jejak mu yang mulai pudar
termakan waktu
Kau
oksigen ku,
rongga dada samakin sesak, oksigen itu mulai memudar.
Bagitu banyak orang
mengakan cinta tak harus saling memiliki tapi apakah aku bisa hidup tanpa helaan oksigen? Tapi alasan itu tergantikan dengan
sebuah logika, haruskah
menyiakan
separuh hidup ku untuk sesuatu yang sudah pasti tidak bisa ku raih?.
Aku bukan lakon sinetron yang dengan setia terus menunggu tuk meraih
yang tak pasti aku hanya manusia yang menjalankan hidup sesuai raelita tuk tak
selalu menunggu? tapi
apa aku bisa?
Bagaimana bisa aku mencintai orang
yang tak pernah mencitai ku bagaimana ini bisa disebut cinta sedangkan aku tak
tahu apapun tentang dia, Entah sampai kapan aku bisa terus begini tapi sampai
saat itu tiba yang pasti saat ini sluruh hati ini adalah untuk mengenang mu
yang tersimpan indah dalam hati.
Ritme
rintik hujan terdengar mengalun indah seritma alunan dentungan jam, ku buka
jendela bis, ku hirup wangi khas hujan itu. Tangan ini merespon dengan baik
dengan menjulurkan keluar sana dan mersakan tetesannya mematoki kulit, tak
tersa sakit. “Kau yang jauh disana ijinkan aku menyimpan banyang sebagai
oksigen tersembunyi ku, sewaktu-waktu ketika aku merasa sesak kau akan ku
ambil”
“Misi Mba?” permintaan hadiah dari
sang pengamen karena telah menyumbangkan suara tuk ku dengar mengambalikan uluran tangan ku keluar jendela menjadikan uluran receh
500.
Ketika turun dari bis ku dongakan kepala ini menatap
udara kosong yang mengelilingi ku. Saat mengambil langkah untuk maju terlihat
secarik kertas dengan tinta hitam, manarik ku untuk mengambilnya...
Hati ini berbisik kecil, “terimakasih karena aku masih
mengingatnya....”
Cinta itu tak menyakiti, memang munafik jika
cinta tak harus memiliki tapi lebih munafik jika berpura-pura melihatnya
bahagia disamping kita padahal kita tahu yang dia berikan hanya lengkunngan
palsu. Apakah itu termasuk menyakiti? Apa itu juga cinta?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar