Tahun 2014 baru akan di jalani, akan tetapi Star awal di lakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf) yang sudah mencuri star mempromosikan pariwisata Indonesia. Awal
tahun pembuka untuk Indonesia, dengan cara Kemenparekraf berpartisipasi dalam Tournament of Roses (ToR)
di Pasadena, Amerika Serikat.
ToR Pasadena di laksanakan ke-125 kalinya, ToR Pasadena
yang merupakan festival parade bunga internasional terbesar . Tahun ini mereka hadir dengan tema “Dream Come True”. Kontingen Indonesia turut sebagai peserta dalam parade ini, Tema dari Indonesia adalah “Wonderful Indonesia
Paradise on Earth”, yang menampilkan desain komodo sebagai main float
serta penari Kalimantan Timur untuk menunjukkan destinasi wisata
Kepulauan Derawan.
Delegasi Indonesia dalam ToR 2014 ini
dipimpin oleh Dirjen Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf Esthy Reko
Astuty. Menurut beliau, event-event seperti ini akan sangat membantu mempromosikan Indonesia di
Amerika Serikat.
"Amerika Serikat merupakan pasar yang
potensial, dan kunjungan wisatawannya ke Indonesia setiap tahun
meningkat," Tutur Esthy, dalam keterangan persnya.
Float
Indonesia berukuran panjang 18,3 meter dan lebar 6,7 meter, menempati
urutan ke-59 dari 90 peserta parade. Yang membanggakan, kontingen
Indonesia berhasil menyabet penghargaan “Director's Trophy” sebagai float dengan
Outstanding Artistic Merit in Design and Floral Presentation dalam ToR
2014.
Ini merupakan ketiga kalinya Indonesia ikut dalam event
ToR Pasadena, setelah 16 tahun sempat absen. Sebelumnya, sejak 1990
hingga 1995 Indonesia selalu tampil dalam ToR, dan selalu mendapat
penghargaan.
Even ToR Pasedena sangat ditunggu oleh masyarakat
Amerika Serikat, khususnya, dan masyarakat dunia pada umumnya. Parade
ini disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi internasional ke
seluruh kawasan AS dan seluruh belahan dunia serta ditonton sekitar 450
juta orang.
Dengan prestasi yang sangat membanggakan tersebut dan dilihat oleh masyarakat asing, masihkah kita sebagai warga Indonesia sendiri tak bangga? Malah asik membanggakan negara lain untuk tujuan liburan?
evolusi yang baru, membuka sebuah dunia yang baru dengan harapan dan cinta yang mewujudkan mimpi bukan menjadi hanyalan!
Senin, 06 Januari 2014
Dapatkah Majukan Dunia Pendidikan hanya dengan Peningkatan Kualitas Guru?
salah satu bentuk kepedulian PERTAMINA untuk kermajuan pendidikan di Indonesia salah satunya dengan di adakannya Program peningkatan kualitas guru dalam mengajar para siswa, programnya adalah Teacher Quality Improvement Program (TEQIP) kini
telah berjalan selama empat tahun. Program yang memberikan pelatihan
bagi guru SD dan SMP dari Sabang sampai Merauke tersebut merupakan
kegiatan hasil kerjasama antara Pertamina dengan Universitas Negeri
Malang. TEQIP adalah sistem pembelajaran yang diberikan kepada para guru
dikemas terintegrasi dengan lesson study.
Dalam program TEQIP para guru mendapatkan pelatihan dan pembekalan di universitas yang di tunjuk oleh pertamina. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan program diseminasi. Setelah mengikuti diseminasi para guru wajib menyebarkan pengalamannya kepada sembilan guru di sekolahnya atau melalui kelompok kerja guru (KKG), dan selanjutnya mempraktikannya di sekolah masing-masing.
Pembekalan TEQIP juga telah membangun rasa percaya dirinya menjadi motivator bagi para siswa maupun rekan sesama guru lainnya. “Kita jadi paham, kenapa anak-anak di kota lebih cepat cara berpikirnya, karena sistem pengajarannya menggunakan berbagai media atau dengan cara kreatif. Kini saya tak ingin anak didik saya ketinggalan dengan anak-anak perkotaan ,program TEQIP yang dilaksanakan selama empat tahun ini, telah menjangkau 22 kabupaten di 12 propinsi dan ditargetkan menjaring 1.000 guru dari Sabang sampai Merauke
selain itu pemerintah sendiri telah membuat kurikulum 2013 sebagai acuan pendidik bagaimana cara penagajaran yang sesuai dengan perkembangan anak? akan tetepi apakah hanya dengan mengubah kurikulum pendidikan di Indonesia akan maju?
Dalam program TEQIP para guru mendapatkan pelatihan dan pembekalan di universitas yang di tunjuk oleh pertamina. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan program diseminasi. Setelah mengikuti diseminasi para guru wajib menyebarkan pengalamannya kepada sembilan guru di sekolahnya atau melalui kelompok kerja guru (KKG), dan selanjutnya mempraktikannya di sekolah masing-masing.
Pembekalan TEQIP juga telah membangun rasa percaya dirinya menjadi motivator bagi para siswa maupun rekan sesama guru lainnya. “Kita jadi paham, kenapa anak-anak di kota lebih cepat cara berpikirnya, karena sistem pengajarannya menggunakan berbagai media atau dengan cara kreatif. Kini saya tak ingin anak didik saya ketinggalan dengan anak-anak perkotaan ,program TEQIP yang dilaksanakan selama empat tahun ini, telah menjangkau 22 kabupaten di 12 propinsi dan ditargetkan menjaring 1.000 guru dari Sabang sampai Merauke
selain itu pemerintah sendiri telah membuat kurikulum 2013 sebagai acuan pendidik bagaimana cara penagajaran yang sesuai dengan perkembangan anak? akan tetepi apakah hanya dengan mengubah kurikulum pendidikan di Indonesia akan maju?
Langganan:
Postingan (Atom)