Tema: “Generasi Muda Indonesia
Menjawab Tantangan Masa Depan”
Duh Susahnya Jadi
Womenpreneur
Tantangan masa depan...?
Di Indonesia ini banyak masalah
korupsi merajalela yang harusnya tidak terjadi, Selain itu, tantangan yang
harus di hadapi adanya persoalan hukum, pendidikan, dan kesenjangan sosial,
menjadi tantangan untuk di hadapi dengan berani. Hal itu yang kemudian harus
diatasi dengan memiliki visi dan misi agar sebagai generasi muda tak terjebak
dalam masalah tersebut tapi menyelesaiaknnya. Indonesia harus bekerja keras
untuk menjadi negara maju.
Oleh karena itu tidak hanya sekadar menjadi
karyawan dan profesional saja, tetapi juga menjadi entrepreneur. Sebab,
Indonesia memerlukan wirausahawan baru, di mana saat ini angkanya jauh di bawah
angka minimum.
Wirausaha merupakan pendorong
perekonomian Indonesia. Pasalnya, potensi wirausaha masih sangat besar di
Indonesia, terutama untuk wirausaha wanita. Saat ini, Indonesia masih memiliki
0,1 persen dari wanita Indonesia jadi wirausaha. Maka dari itu, wirausaha
wanita, ini sangat dibutuhkan, ini baik dari karyawati atau ibu rumah tangga
saat ini perempuan masih identik
dengan urusan dapur, kasur, dan sumur, ataupun mindset
yang melarang wanita keluar rumah, dan cukup tinggal untuk mengurusi rumah. Padahal
wanita dapat membuat wirausaha meningkat tinggi. Karena wanita lebih kreatif. wirausahawan
dapat menciptakan pertumbuhan positif bagi negara salah satunya dari sektor
pajak. Bisa dari sektor PPN, lalu pajak penghasilan, dan pajak perusahaan yang
mengalami untung besar. Sehingga wirausahawan dapat menciptakan lapangan kerja.
Prospek
Indonesia adalah negara yang punya semua, laut kita paling besar di dunia,
namun sangat mendominasi sektor swasta, 80 persen lebih dari sektor swasta. Akan
tetapi masalah hukum, masalah keamanan, yang tumbuh justru masyarakat menengah
atas, kebanyakan petani kita masih tradisional. Karena itu anak muda apalagi
perempuan perlu punya destiny,
dream, sehingga melahirkan passion
mencapai tujuan, tak hanya mengandalkan laki-laki saja. Untuk itulah di
perlukan sikap yang tegas bagi para perempuan muda untuk dapat berdiri sendiri
tanpa harus meninggalkan kodratnya.
Tiga srikandi Indonesia telah masuk
dalam jajaran pengusaha wanita paling berpengaruh di Asia. Yakni, Presiden Direktur
Pertamina Karen Agustiawan, Co Founder and CEO Ancora International Veronica
Lukito dan Presiden Direktur dan CEO PT Nippon Indosari Tbk (ROTI) Wendy Yap. ada
dua pengusaha wanita lagi yang kemungkinan akan masuk daftar tersebut. Demikian
seperti dilansir dari Forbes, Kamis
(27/2/2014).
Pertama, Angelina Widjaja. Wanita
berusia 32 tahun ini adalah General Manager Warung Tinggi Coffe. Warung ini
adalah warisan dari kakek buyutnya yang didirikan pada tahun 1878. Kedua, Linda
Suryasari Wijaya Limantara. Wanita berusia 32 tahun ini merupakan Managing
Director di Asia Pulp & Paper. Berasal dari Keluarga Wijaya, pemilik Sinar
Mas, dia saat ini mengurus perusahaan produsen kertas APP, setelah sebelumnya
dipegang oleh ayahnya, Teguh Wijaya.
Dari tokoh di atas kita bisa mengikuti
jejaknya, dengan menjadi Womenpreneur yang ikut menopang perekonomian
Indonesia serta menjadi anak muda yang berusaha mencapai angka pendapatan per
kapita yang tinggi agar tidak kalah dengan negara-negara lain mempunyai
pendapatan per kapita tinggi.
Selain itu bulan dekat dengan pemilu
membuat kita harus pintar-pintar memilih yang tepat. Semua partai mulai
berbondong-bondong mencalonkan kadernya untuk menjadi presiden, termasuk partai
demokrat.
Salah satu kader yang di ajukan oalh
partai demokrat adalah Dino Patti Djalal, beliau awalnya adalah Juru Bicara
Presiden Bidang Hubungan Internasional, lalu menjabat sebagai Duta Besar RI
untuk Amerika Serikat di Washington DC alasan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) memasukan nama Dino dalam daftar tersebut adalah karena
adanya usulan dari para duta besar perwakilan negara-negara yang ada di
Indonesia.
Alasan Dino Patti Djalal, untuk
mengikuti konvensi. Adalah karena merasa harus membayar utang pada generasi
saya dan generasi anak saya. Di kutip dari detik.com Dino Patti Djalal menegaskan tidak berambisi menjadi presiden.
“Saya tidak berambisi mengejar kekuasaan. Saya enam tahun bersama presiden dan
saya juga tidak silau dengan kekuasaan, apalagi gelap mata,” ungkapnya.
Gagasannya yang mau di calonkan
sabagai peaerta konvensi karena merasa memiliki utang kepada generasi bangsa
Indonesia. Kaarena itulah ketika bencana banjir, Dino blusukan ke posko banjir di Puskesmas
sambil berbincang dengan warga.