selamat datang

Senin, 14 September 2015

Awas Si Komo Lewat Jalanan Macet!


Hem….
Matahari baru mulai menghujam di balik gedun pencakar langit. Tapi jalan-jalan sudah di penuhi pengikut setianya. Anak-anak, remaja, orang dewasa hingga sesepuh. Semua “setia” pengguna jalan.
Anak-anak ramai berjalan di trotoar berdesakan mencari bus menuju sekolahnya. Pekerja kantoran rapi dengan rambut klimisnya kemeja panjangnya, yang akan kusut berebut bus. Semua kendaraan beratrung di jalan raya merebutkanmenjadi juara. Semua berdesakan.hingga terciptalah macet.
Macet adalah hal yang biasa di jumpai di kota-kota besar ketika jam-jam sibuk. Seperti jam pagi dari anak sekolah berangkat, jam para orang dewasa berangkat sama halnya dengan sore hari yang tak jauh berda dengan pagi bedanya ini karena para orang-orang berebut untuk pulang. Macet deh…
Jaman dulu macet karena komo….inget jaman dulu ada lgu gara-gara komo lewat jalanan macet. Tapi jaman sekarang itu menjadi benar karena penyebab macet adalah si komo. Si orang-orang yang tak mau mematuhu peraturan lalu lintas adalah si komo. Jadi kalau ada oarng di jalan mau pejalan kaki, mau yang naik sepeda, naik angkutan umum, atau bahkan para orang-orang kaya yang menggunakan mobil super mewah mereka yang tidak mau taat peraturan di jalan raya adalah si komo-komo jamam globalisasi.
Kaya gini! Pasti jadi sebel!
Semua orang juga lihat itu  kan lampu hijau, kenapa bisnya harus berhenti? Pasti ini di belakang bis itu mobil, jadi...




Semua mobil ikut berhenti, lalu orang-orang jadi ikut-ikutan, nyetop kendaraannya sembarangan.
Itu bikun macet kan?
Berhenti mendadak juga bikin mavet lho….
Kaya gini ceritanya
Si Ibu si penginnya berhenti eh dari arah berlawanan si bapak nggak sabar wat jalan, akhire jadi gini deh…
Lalu berakhir dengan begini…




Semua berebut deh, jalan penuh sesak….jadi macet deh
Berarti itu menjadi tanda penyebab macet itu Si Komo, Si Komo, Orang yang nggak tahu aturan jalan, jalannya mungkin punya dia kali. Si Komo Si komo, kapan kau sadar kalau jalan itu milik bersama, emang lagunya si Andra Jalan mu Bukan jalan ku Jalan Mu bukan jalan ku, yak an jalan milik bersama jadi sama-sama ja nggak usah pake rebutan kali…
            Tapi kadang kala ada juga orang yang nggak bawa apa-apa tapi songong. Songong ngrasa jalan miliknya, nyebrang sembarangan .
Beginih nih…






Itu kan bukan tempat untuk menyebrang tapi tetap aja nyebrang? Udah bikin macet terus juga bahaya buat dirinya! Menyebrang lah di tempat yang sudah di tentukan, terus mengentikan bus atau kendaraan umum di tempatnya yang memang sudah di tentukan dong…
Biar nggak macet, trus bagi bapak-bapak yang pekerjaannya itu sebagai yang mulia mengantarkan orang ke tempat tujuan alias sopir ya jangan mentang-mentang kasian biar orang nggak jalan jauh jadi manut aja jika di stop di jalan yang bukan tempat untuk berhentikan kendaraan umum….


Terus terakhir harapan buat pihak yan berwenang semakin disiplin dalam menindak pelanggar! Mungkin contoh ketegasannya adalah dengan pemberian sanksi, seperti di suruh bantuin petugas kebersihan jalan, kebersihan sungai, bantuin ngerapiin tempat-tempat umum, berapa lamanya itu ya tergantung besar kecilnya kesalahan si pelanggar aja.
Dan untuk sementara kendaraannya ya di tahan aja sampai tugas bener-bener udah benar. Lalu nih pas pertama mereka ketahuan melanggar atauran lalu lintas yang menyebabkan macet mending tampang mereka di siarin di televisi atau di Koran atau web dari kepolisisan, ya pokoknya media, biar semua orang lihat wajah yang sering melanggar dan jangan pandang bulu, jadi warga tahu kalau pihak dari kepolisian memang memberantas benar benar sesuai, nggak main-main dan nggak pandang bulu.