selamat datang

Kamis, 27 Februari 2014

Duh Susahnya Jadi Womenpreneur


Tema: “Generasi Muda Indonesia Menjawab Tantangan Masa Depan”
Duh Susahnya Jadi Womenpreneur
Tantangan masa depan...?
Di Indonesia ini banyak masalah korupsi merajalela yang harusnya tidak terjadi, Selain itu, tantangan yang harus di hadapi adanya persoalan hukum, pendidikan, dan kesenjangan sosial, menjadi tantangan untuk di hadapi dengan berani. Hal itu yang kemudian harus diatasi dengan memiliki visi dan misi agar sebagai generasi muda tak terjebak dalam masalah tersebut tapi menyelesaiaknnya. Indonesia harus bekerja keras untuk menjadi negara maju.
Oleh karena itu tidak hanya sekadar menjadi karyawan dan profesional saja, tetapi juga menjadi entrepreneur. Sebab, Indonesia memerlukan wirausahawan baru, di mana saat ini angkanya jauh di bawah angka minimum.
Wirausaha merupakan pendorong perekonomian Indonesia. Pasalnya, potensi wirausaha masih sangat besar di Indonesia, terutama untuk wirausaha wanita. Saat ini, Indonesia masih memiliki 0,1 persen dari wanita Indonesia jadi wirausaha. Maka dari itu, wirausaha wanita, ini sangat dibutuhkan, ini baik dari karyawati atau ibu rumah tangga
saat ini perempuan masih identik dengan urusan dapur, kasur, dan sumur, ataupun mindset yang melarang wanita keluar rumah, dan cukup tinggal untuk mengurusi rumah. Padahal wanita dapat membuat wirausaha meningkat tinggi. Karena wanita lebih kreatif. wirausahawan dapat menciptakan pertumbuhan positif bagi negara salah satunya dari sektor pajak. Bisa dari sektor PPN, lalu pajak penghasilan, dan pajak perusahaan yang mengalami untung besar. Sehingga wirausahawan dapat menciptakan lapangan kerja.
Prospek Indonesia adalah negara yang punya semua, laut kita paling besar di dunia, namun sangat mendominasi sektor swasta, 80 persen lebih dari sektor swasta. Akan tetapi masalah hukum, masalah keamanan, yang tumbuh justru masyarakat menengah atas, kebanyakan petani kita masih tradisional. Karena itu anak muda apalagi perempuan perlu punya destiny, dream, sehingga melahirkan passion mencapai tujuan, tak hanya mengandalkan laki-laki saja. Untuk itulah di perlukan sikap yang tegas bagi para perempuan muda untuk dapat berdiri sendiri tanpa harus meninggalkan kodratnya.
Tiga srikandi Indonesia telah masuk dalam jajaran pengusaha wanita paling berpengaruh di Asia. Yakni, Presiden Direktur Pertamina Karen Agustiawan, Co Founder and CEO Ancora International Veronica Lukito dan Presiden Direktur dan CEO PT Nippon Indosari Tbk (ROTI) Wendy Yap. ada dua pengusaha wanita lagi yang kemungkinan akan masuk daftar tersebut. Demikian seperti dilansir dari Forbes, Kamis (27/2/2014).
Pertama, Angelina Widjaja. Wanita berusia 32 tahun ini adalah General Manager Warung Tinggi Coffe. Warung ini adalah warisan dari kakek buyutnya yang didirikan pada tahun 1878. Kedua, Linda Suryasari Wijaya Limantara. Wanita berusia 32 tahun ini merupakan Managing Director di Asia Pulp & Paper. Berasal dari Keluarga Wijaya, pemilik Sinar Mas, dia saat ini mengurus perusahaan produsen kertas APP, setelah sebelumnya dipegang oleh ayahnya, Teguh Wijaya.
Dari tokoh di atas kita bisa mengikuti jejaknya, dengan menjadi Womenpreneur yang ikut menopang perekonomian Indonesia serta menjadi anak muda yang berusaha mencapai angka pendapatan per kapita yang tinggi agar tidak kalah dengan negara-negara lain mempunyai pendapatan per kapita tinggi.
Selain itu bulan dekat dengan pemilu membuat kita harus pintar-pintar memilih yang tepat. Semua partai mulai berbondong-bondong mencalonkan kadernya untuk menjadi presiden, termasuk partai demokrat.
Salah satu kader yang di ajukan oalh partai demokrat adalah Dino Patti Djalal, beliau awalnya adalah Juru Bicara Presiden Bidang Hubungan Internasional, lalu menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Amerika Serikat di Washington DC alasan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memasukan nama Dino dalam daftar tersebut adalah karena adanya usulan dari para duta besar perwakilan negara-negara yang ada di Indonesia.
Alasan Dino Patti Djalal, untuk mengikuti konvensi. Adalah karena merasa harus membayar utang pada generasi saya dan generasi anak saya. Di kutip dari detik.com Dino Patti Djalal  menegaskan tidak berambisi menjadi presiden. “Saya tidak berambisi mengejar kekuasaan. Saya enam tahun bersama presiden dan saya juga tidak silau dengan kekuasaan, apalagi gelap mata,” ungkapnya.
Gagasannya yang mau di calonkan sabagai peaerta konvensi karena merasa memiliki utang kepada generasi bangsa Indonesia. Kaarena itulah ketika bencana banjir,  Dino blusukan ke posko banjir di Puskesmas sambil berbincang dengan warga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar